Bahaya Batuk rejan, yang dikenal juga dengan nama lain pertusis, adalah infeksi dari saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini dikenal dengan gejala batuk paroksismal yang berat dan berlangsung lama, sering disertai dengan suara “whooping” saat menarik napas. Batuk rejan dapat menjadi penyakit serius, terutama bagi bayi dan anak-anak. Dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan pentingnya vaksinasi sebagai langkah preventif.
Apa Itu Batuk Rejan
Batuk rejan adalah infeksi bakteri yang sangat menular dan dapat menyebar melalui udara, terutama ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Gejala awal batuk rejan mirip dengan gejala flu biasa, seperti hidung tersumbat, batuk ringan, dan demam. Namun, gejala tersebut berkembang menjadi batuk paroksismal yang berat, sering kali diikuti dengan kesulitan bernapas. Gejala batuk rejan umumnya terbagi menjadi tiga fase.
- Fase Katarrhal
Durasi 1-2 minggu dengan gejala seperti pilek, batuk ringan, dan demam ringan. - Fase Paroksismal
Batuk paroksismal yang hebat dengan periode batuk yang lama, sering diikuti dengan suara “whooping” saat napas. Fase ini berlangsung selama 1-6 minggu. - Fase Konvalesen
Batuk secara bertahap berkurang dan sembuh, meskipun gejala batuk bisa bertahan hingga beberapa bulan.
Mengapa Batuk Rejan Berbahaya
Batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi di bawah usia 1 tahun. Komplikasi tersebut meliputi.
- Pneumonia
Infeksi pada paru-paru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan. - Kejang
Terutama pada bayi, kejang dapat terjadi sebagai respons terhadap batuk yang parah. - Kematian
Kasus yang sangat parah dan tidak tertangani dapat berakibat fatal, terutama pada bayi yang sangat muda.
Pentingnya Imunisasi
Imunisasi adalah cara yang sangat efektif untuk mencegah batuk rejan dan mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Vaksin batuk rejan biasanya diberikan dalam kombinasi dengan vaksin difteri dan tetanus (DPT). Vaksin ini terbukti aman dan efektif dalam melindungi anak-anak dari batuk rejan.
Berikut adalah jadwal imunisasi yang dianjurkan untuk mencegah batuk rejan.
- Dosis Pertama
Umumnya diberikan pada usia 2 bulan. - Dosis Kedua
Diberikan pada usia 4 bulan. - Dosis Ketiga
Diberikan pada usia 6 bulan. - Dosis Keempat
Diberikan pada usia 18 bulan. - Dosis Kelima
Diberikan pada usia 5 tahun.
Imunisasi booster juga penting bagi anak-anak di usia sekolah dan dewasa, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena batuk rejan.
Kiat untuk Meningkatkan Kepatuhan Imunisasi
Untuk memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi yang diperlukan, orang tua dapat mengikuti beberapa langkah berikut.
- Konsultasikan dengan Dokter
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak tentang jadwal imunisasi dan pentingnya vaksinasi. - Cek Jadwal Imunisasi
Pantau jadwal imunisasi anak dan pastikan vaksinasi dilakukan sesuai waktu yang dianjurkan. - Edukasi Keluarga
Berikan informasi tentang manfaat vaksinasi kepada keluarga dan orang tua untuk meningkatkan kepatuhan. - Waspada Terhadap Gejala
Jika anak mengalami gejala batuk rejan atau penyakit pernapasan lainnya, segera cari bantuan medis.
Kesimpulan
Batuk rejan adalah penyakit serius yang dapat menimbulkan komplikasi berat, terutama pada bayi dan anak-anak. Melalui imunisasi, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari bahaya batuk rejan. IDAI mengimbau kepada semua orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksinasi yang lengkap dan tepat waktu untuk mencegah penyebaran penyakit ini dan menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.